PURWAKARTA, RAKA – Desa wisata yang ada di Kabupaten Purwakarta dinilai sudah berkembang. Kondisi tersebut dinilai memiliki dampak pada sektor perekonomian masyarakat di wilayah tersebut.
“Misalkan di desa itu ada lokasi yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata, maka bisa didorong perkembangnya melalui berbagai hal, sehingga menjadi tujuan wisatawan,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, saat berkunjung ke Purwakarta.
Dia mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membantu jasa agen wisata untuk membuat travel patent. Misalkan wisata budaya di Purwakarta selama dua hari. Selama dua hari itu saling berkunjung dari desa ke desa lain. “Jejaringnya kita dorong ke arah sana,” kata politisi PKB itu.
Menurutnya, pengembangan desa wisata tidak perlu investor karena dikhawatirkan menjadi private, sehingga tidak berdampak pada perekomian karena tidak melibatkan warga secara luas. Untuk itu, dia meminta dialokasikan melalui dana desa agar bisa mengembangkan desa wisata secara mandiri.
“Kewenangan penggunaan dana desa ada di Kementerian Desa. Kita sudah dorong Kemenparekraf bekerjasama dengan Kementerian Desa, dan hari ini sudah berjalan,” ujar dia.
Dia berkomitmen akan mendorong desa yang belum menjadi desa wisata. Bagi yang sudah ada akan didorong untuk perkembangannya. “Ada desa wisata sudah bagus kita dorong kemandiriannya. Kepala desa hari ini kita undang untuk benjalankan rencana itu,” imbuhnya.
Dia menyebut bahwa kepala desa antusias untuk mengembangkan desa wisata, karena jika ingin ada percepatan kesejahteraan pendapatan di desa, salah satunya melalui perkembangan wisata di desa. “Tapi dengan catatan semuanya dikelola oleh desa, tidak bekerjasama dengan investor,” imbuhnya.
Kepala Bidang Pariwisata Disporaparbud Purwakarta Acep Yuli Mulya mengatakan bahwa desa wisata di Purwakarta sudah berjalan. Desa wisata di Purwakarta ada 11, 10 desa wisata rintisan dan 1 desa merupakan desa wisata berkembang yakni Kampung Tajur. “Desa wisata terus kita kembangkan di Purwakarta, apalagi kita sudah punya Perda wisata,” ujarnya. (gan)