PURWAKARTA, RAKA – Para petani disarankan untuk menanam varietas padi yang tahan pada musim kemarau. Karena tak sedikit area pertanian warga yang gagal panen akibat musim kemarau panjang ini.
Area pesawahan di Kabupaten Purwakarta seluas 17.970 hektare yang tersebar di 17 kecamatan. Dari angka tersebut luas sawah irigasi 11.291 hektare, tadah hujan 6.586 hektare, luas pasang surut 93 hektare.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta Tatang Sopian menyarankan untuk area lahan tadah hujan jika masih memiliki potensi air, dapat melaksanakan tanam menggunakan varietas yang tahan kering atau jenis padi gogo.
Pompanisasi diperlukan sebagai upaya mengatasi kekurangan air, memanfaatkan sumber daya air yang ada misalnya dari aliran sungai terdekat. Mendaftarkan asuransi usaha tani padi pada area yang rawan gagal panen. “Sedangkan area yang betul-betul tidak ada sumber air, tidak memaksakan tanam,” kata Tatang sat dihubungi, Kamis (24/8)
Sebab, jika dipaksakan kembali tanam dikhatirkan mengalami kekeringan dan mengalami kerugian secara materil. “Untuk lebih baik mengistirahatkan lahan hingga ada cukup curah hujan untuk pertanaman musim berikutnya,” imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang petani padi asal Kecamatan Darangdan, Purwakarta, Sanudin mengaku memilih menunda menanam benih padi di sawahnya karena tidak cukup air pada musim kemarau ini.
Sebab, sawah miliknya sebagian besar berada di lokasi lahan tadah hujan. “Tidak bisa dipaksakan karena area sawah mengering, meski ada air namun tidak akan maksimal,” katanya. (gan)