JAKARTA, (ERAKINI) – Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mustofa Bisri atau biasa disapa Gus Mus meminta pengurus syuriah yang ada di kepengurusan PBNU melakukan mediasi konflik PKB dan PBNU. Hal ini dapat dilakukan dengan dua hal, pertama konsolidasi para kiai NU non struktural yang memiliki pengaruh di masyarakat, kemudian memanggil para pengurus PKB.
“[konflik PKB vs PBNU) itu diserahkan ke Syuriah karena pengendali tertinggi di NU ya Syuriah. Kalau tidak ya sudah. Kalau masih mengaku NU, kemudian Syuriah sudah manggil gak datang berarti sudah mbalelo sama kiai-kiai NU,” kata Gus Mus dalam tayangan di youtube Swara NU, Senin (16/9/2024).
Gus Mus menduga, ketika ada pemanggilan struktur PKB oleh PBNU beberapa waktu yang lalu, ada gengsi dalam diri Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Sebab wakil ketua DPR RI itu adalah kawan satu perjuangan dengan ketua umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
“Ketika yang memanggil tanfidziyah PBNU ada gengsi Imin. Kawan saya (Gus Yahya) masa manggil saya, tapi kalau Syuriah sepakat memanggil pasti datang, syuriah manggil-manggil kiai yang lain, juga semua pasti hadir,” ucap Gus Mus.
Sebagaimana diketahui, hubungan PBNU dan PKB terus menghangat sejak terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai ketua umum PBNU pada Muktamar Lampung 2021. Gus Yahya dan ketua umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memiliki pandangan politik yang berbeda meskipun sama-sama sebagai berasal dari tokoh penting di NU.
Puncaknya pada Pilpres 2024, di mana saat itu Cak Imin menjadi pendamping Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden RI 2024. PBNU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia cenderung mengarahkan dukungannya ke pasangan nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kemudian, usai gelaran Haji 2024, Cak Imin yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR menginisiasi pembentukan pansus haji. Pansus ini dibentuk dinilai banyak pihak terlalu politis sebagai alat untuk menyerang adik Gus Yahya, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) agar tidak lagi menjabat sebagai Menag pada 2024-2029.