Samarinda (Kemenag) — Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXX di Samarinda, Kalimantan Timur, memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan dan mempermudah akses bagi masyarakat yang ingin mengikuti jalannya lomba.
Kasubdit Lembaga Tilawah dan Musabaqah Alquran dan Alhadits, Kemenag, Rijal Ahmad Rangkuty, menegaskan pentingnya peran teknologi dalam pelaksanaan MTQ Nasional tahun ini. “Hari ini, saudara-saudara kita dari seluruh Nusantara bisa menikmati jalannya lomba dari awal hingga akhir. Ini bagian dari upaya kami untuk memperluas akses,” ujarnya dalam siaran langsung di RRI, Sabtu (14/9/2024).
Transformasi digital, menurutnya, tidak hanya memperluas jangkauan penonton, tetapi juga meningkatkan transparansi penyelenggaraan. Ia berharap, dengan teknologi yang diterapkan, mulai dari registrasi peserta hingga penayangan lomba, kepercayaan publik terhadap pelaksanaan MTQ akan semakin meningkat.
“Kehadiran digitalisasi ini menambah tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan MTQ yang lebih baik,” kata Rijal.
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi menjadi instrumen penting dalam pelaksanaan MTQ. Selain memudahkan proses lomba, teknologi memastikan MTQ berjalan sesuai kode etik. Teknologi juga membantu menjamin transparansi setiap tahap penyelenggaraan. Rijal menjelaskan, Kemenag berkomitmen untuk menciptakan ruang bagi peserta dari berbagai latar belakang, termasuk kelompok difabel.
“Inklusivitas ini menjadi fokus utama MTQN XXX. Kami juga menciptakan cabang lomba baru agar lebih banyak golongan masyarakat yang terlibat,” lanjutnya.
Selain itu, acara MTQ menyediakan stan-stan khusus untuk memberdayakan kelompok difabel serta menggelar talkshow yang melibatkan mereka.
Langkah ini, ucap Rijal, sejalan dengan visi Kemenag yang ingin menjadikan MTQ bukan hanya sebagai ajang kompetisi tilawah, tetapi juga wadah keterlibatan sosial. Dengan melibatkan lebih banyak golongan masyarakat, ia berharap, MTQ tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga simbol persatuan nasional.
Rijal menyebut teknologi sebagai jembatan penting dalam memperkuat keterlibatan peserta dan penonton. Banyak pihak berharap inovasi ini terus berlanjut di masa mendatang.
Rijal menjelaskan, pihaknya akan terus memperbaiki teknologi yang digunakan, baik dari segi aplikasi maupun pelatihan SDM. Menurut Rijal, pihak-pihak yang terlibat telah mendapat pelatihan khusus untuk memaksimalkan penggunaan teknologi, sehingga pengalaman peserta dan penonton semakin baik.
“Diharapkan teknologi ini menjadi bagian integral dari setiap penyelenggaraan MTQ di masa depan,” pungkas Rijal.
(Fn/Mr)