Gunungkidul, Arina.id — Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Waryono Abdul Ghafur menekankan pentingnya pembayaran zakat melalui lembaga resmi agar dapat disalurkan tepat sasaran.
Hal itu disampaikan Waryono saat meresmikan Kampung Zakat di Desa Balong, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (10/10/2024).
Desa Balong sendiri berjarak 80 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Ia menggarisbawahi potensi pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Gunungkidul melalui optimalisasi dana zakat.
“Ini bagian dari komitmen penguatan SDM melalui zakat,” ujar Waryono.
“Melalui zakat, SDM Gunungkidul diharapkan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga daerah yang dikenal berbatu ini dapat dimajukan melalui penguatan SDM yang berkualitas,” sambungnya.
Waryono menilai, pendidikan adalah kunci utama dalam membangun masa depan Gunungkidul. Dengan dukungan dana zakat dari BAZNAS dan LAZ, masyarakat diharapkan mendapatkan pendidikan yang memadai dan terjamin.
“BAZNAS dan LAZ, harapannya, dapat mendatangkan guru dari luar untuk mendukung pengembangan Kampung Zakat ini,” tambahnya.
Dalam jangka waktu tiga tahun, Waryono berharap Desa Balong akan menjadi percontohan dalam program “guru pemberdayaan masyarakat.”
Ia mengakui bahwa hambatan terbesar adalah keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi di daerah ini. Namun melalui skema zakat, harapannya Desa Balong bisa menjadi entry point bagi kebangkitan ekonomi dan sosial, dengan zakat sebagai modal utama untuk perubahan berkelanjutan.
Waryono mengingatkan agar pendataan mustahik dilakukan secara menyeluruh dan tepat sasaran. “Data mustahik jangan hanya berfokus pada yang dekat dengan kepala dusun atau kepala desa, tapi harus merata,” tegasnya.
Saat ini, BAZNAS dan LAZ tengah berikhtiar untuk memastikan bahwa zakat dan hasil kelola wakaf disalurkan secara tepat melalui sistem data sepakat dari Bappenas.
Waryono mengapresiasi BAZNAS dan LAZ yang telah bersinergi dalam menyediakan akses kesehatan melalui program Rumah Sehat BAZNAS yang menjadi rujukan bagi mustahik yang membutuhkan bantuan medis.
Selain itu, beberapa LAZ juga telah membangun klinik kesehatan dan menyediakan layanan medis yang dapat diakses oleh masyarakat, sehingga memberikan kemudahan bagi mustahik untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang layak di daerah yang sulit dijangkau.
Acara diakhiri dengan pembagian sembako kepada masyarakat sekitar serta paparan rencana program pendayagunaan zakat oleh BAZNAS dan LAZ yang hadir.