Dies Natalis UIN Walisongo, Mendikdasmen: Dulu Meliput, Sekarang Diliput Majalah Kampus

by -30 views
dies-natalis-uin-walisongo,-mendikdasmen:-dulu-meliput,-sekarang-diliput-majalah-kampus
Dies Natalis UIN Walisongo, Mendikdasmen: Dulu Meliput, Sekarang Diliput Majalah Kampus

Semarang (Kemenag) — Peringatan Dies Natalis ke-55 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang terasa istimewa seiring hadirnya alumni yang kini menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Dr. Abdul Mu’ti. M.Ed

Prof. Mu’ti yang juga Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta adalah lulusan Fakultas Tarbiyah UIN Walisongo angkatan 1986.

Perayaan Lustrum XI ini berlangsung khidmat di Auditorium 2, Kampus 3 Gedung Tgk. Ismail Yaqub, Semarang, Rabu (9/4/2025). Dies Natalis 2025 mengusung tema “Inovasi dan Kolaborasi: Mewujudkan Indonesia Gemilang”.

Prof. Mu’ti mengapresiasi kemajuan signifikan yang dicapai almamaternya. Mendikdasmen lalu mengenang kembali perjalanan akademik dan profesionalnya yang dimulai dari kampus ini.

“Saya kembali ke UIN Walisongo setelah 39 tahun. Dulu saya reporter majalah kampus Amanat, sekarang saya diliput oleh Amanat. Ini adalah perjalanan takdir yang luar biasa. Dari mahasiswa, menjadi dosen, hingga kini mendapat amanah sebagai menteri—semua berawal dari sini,” ujar Prof. Mu’ti.

Dalam pidato berjudul “Pendidikan Bermutu untuk Semua”, Prof. Mu’ti menekankan pentingnya pendidikan karakter dan citizenship di tengah derasnya arus teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI).

“Teknologi boleh canggih, tetapi harus berada di tangan yang berkarakter. Pendidikan mendalam—deep learning—harus mengarah pada penguatan akhlak, soft skill, dan rasa kebersamaan,” tandasnya.

“Guru menjadi kunci. Jika gurunya berkualitas, maka pendidikan kita pun bermutu. Kini dengan adanya tunjangan sertifikasi, sudah saatnya kita fokus pada pengembangan kompetensi, bukan pada laporan administratif,” ujar Prof. Mu’ti, menegaskan pentingnya memanusiakan pendidikan.

Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Nizar, M.Ag., menyampaikan bahwa peringatan dies natalis kali ini menjadi semakin istimewa dengan diterimanya Surat Keputusan pendirian Fakultas Kedokteran. “Per kemarin, SK resmi telah kami terima. Ini adalah hadiah terindah bagi UIN Walisongo di usia ke-55,” ungkapnya.

Selain Fakultas Kedokteran, tahun ini UIN Walisongo juga membuka Program Studi Bisnis Digital, sebagai wujud respons terhadap dinamika kebutuhan zaman.

UIN Walisongo juga mencatat sejumlah capaian penting sepanjang tahun 2024–2025, antara lain: akreditasi institusi “Unggul”, peringkat nasional dalam Humas Award, serta empat tahun berturut-turut meraih predikat “informatif” dalam keterbukaan informasi publik. Saat ini, UIN Walisongo memiliki 47 guru besar, 599 dosen, 384 tenaga kependidikan, dan 20.218 mahasiswa aktif.

Paparan ilmiah juga disampaikan oleh Dr. Hj. Fihris, M.Ag dalam seremonial Dies Natalis ini. Dia mengulas pendekatan deep learning sebagai strategi transformatif dalam pendidikan masa depan.

UIN Walisongo, yang kini menapaki usia lebih dari setengah abad, menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam yang tidak hanya unggul dalam riset, tetapi juga adaptif terhadap tantangan zaman—menjadi bagian dari ekosistem pendidikan nasional yang inklusif dan berdaya saing.

DSC_0067
webmaster

Santri Nderek Kyai Mawon. Urip mung numpang sujud sing apik. Gak usah ngatur Tuhan, yang penting selaluu optimis dan penuh harapan.

Tentang Penulis : webmaster

Gravatar Image
Santri Nderek Kyai Mawon. Urip mung numpang sujud sing apik. Gak usah ngatur Tuhan, yang penting selaluu optimis dan penuh harapan.